Jumat, 10 Februari 2012

Pisang Curian Yang Nikmat


24 september 1995


Gue tinggal di sebuah kompleks perumahan tentara, pertama kali gue datang yang terliontas dalam benak gue ” gila tempat angker macam apa  yang gue datangin dengan rumah lapuk disana sini ” tapi kenyataannya salah satu rumah-rumah lapuk tersebut jadi rumah gue sampai sekarang., maklum lah kata bokap rumah ini hampir sama umurnya sama bokap gue, selanjutnya gue berkenalan sama anak-anak sebaya gue di sana anaknya nakal2, bandel maklumlah namanya juga anak2 gak bandel anak sakit namanya.. ya termasuk gue juga salah satu anak nakalnya di kompleks.. hahaha oh iya gue mau memperkenalkan nih temen2 gue pertama di komplek, namanya Mas Eko, Mas Rana, Sandi, mas Riko ( adiknya mas Eko), sama mas andika,, kenapa gue manggil mereka mas ya taulah umur mereka lebih tua dari gue.. & gue termasuk anak yang paling kecil waktu itu di kompleks.. nah suatu hari kita berencana cari pelepah pisang untuk mainan & buahnya pakai makan.. di dekat rumah gue memang banyak kebun pisang nya gak tau siapa yang punya waktu itu, kita berenam mencoba mencari pohon pisang yang pendek untuk kita ambil pelepahnya bermodalkan pisau dapur masing2 kita potong pohonnya beserta buah-buahnya, tanpa kami sadari sang pemilik kebun, orang tua dengan kumis tebal seperti pak raden melihat kelakuan kami, dan berteriak kemudian mengejar, kami pun lari tunggang langgang seperti ibu-ibu yang lari karena liat tukang penagih utang.. kami berenam lagi terpisah satui dengan yang lain sambih menyeret pisang hasil curian.. rasanya waktu itu seperti berasa di film ” The lost world” dikejar-kejar T-Rex kelaparan tapi bedanya ini bapak-bapak pedofilia berkumis tebal yang mengejar..  untungnya saat itu kami berhasil kabur ke tempat yang aman di dekat kantor tentara, tepatnya sih di  gudangnya peralatan tentara... disanalah kami bersembunyi sambil menikmati pisang hasilcurian, ternyata rasa pisang hasil curian lebih enak daripada pisang yang di beli...dan untuk sementara waktu kami tak akan memasuki kebun pisang lagi karena takut di kejar-kejar lagi...

Note : Foto tidak ada karena gak punya kamera jaman itu..   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar