Rabu, 15 Februari 2012

Gabusku Adalah Kapalku


XX januari 1997
Lagi-lagi gue gak tau tanggal berapa kejadian ini gue alami, yang pasti itu awal tahun, hehehe

Awal tahun di sekitar kompleks rumah gue di bangun sebuah swalayan yang sangat besar sebut saja itu makro tetapi saat ini sudah berubah nama menjadi Lotte mart gitu deh, gue sendiri gak tau knapa berubah nama,, hahaha ok balik lagi ke cerita gue, di dekat tempat proyek pembangunan supermarket tersebut banyak sekali Gabus berukuran besar yang di buang, hehehe bagi teman2 gue semua benda yang ada di dekat mereka bisa disulap menjadi mainan-mainan ajaib yang mengancam nyawa.. seperti halnya petasan di cerita gue sebelumnya, kali ini muncul kembali ide gila yang gak kalah ekstrimnya dari sekedar bermain petasan, kita menjadikan gabus tersebut sebagai kapal, tapi bukan kapal2an ya, melainkan kami sendiri yang naik di dalam gabusnya, kebetulan di dekat kompleks rumah gue memang ada sungainya ya walaupun gak sebesar sungai nil di afrika sih, tapi kalau musim hujan airnya lumayan deras. Kami mulai start meluncur dari tempat yang agak tinggi, kesempatan pertama untuk mencoba tentu saja teman gue yang namanya mas kadek rana sebagai penemu gabus bertuah, karena takut mas kadek rana pun mengajak mas eko untuk terjun bersama,, dengan gagahnya mereka meluncur bersama gabus tersebut, saat itu gue melihat mereka seperti anak kucing yang dibuang ke sungai dengan wadah kardus, tibalah giliran yang kedua yaitu gue bersama adik mas eko yang namanya riko, gue bener-bener takut saat itu tapi apa daya karena gue masih kecil waktu itu cumin dibujuk pakai permen aja gue mau menantang maut,, ternyata harga diri gue murah juga ya… hihihi diatas gabus gue teriak-tiriak rasanya seperti naik arung jeram tapi bedanya ini tanpa pelampung keselamatan dan yang ada cuman 2 orang anak aneh yaitu gue sama mas riko,, ( maaf2 mas ane ngomongin ente,, jangan kutuk ane jadi pelampung ya.. hehehe) gue sempat berpikir kalau gue jatuh dari gabus ini udah pasti gue bakal langsung hanyut nih terbawa arus sungai & mayat gue pasti ngambang di bendungan… arrrrrrgggggghhhh tidak gue pingin pulang teriak gue dalam hati.. setelah sampai di ujung tepatnya di bawah jembatan kayu kamipun beranjak naik dari kapal gabus, dan menuju keatas lagi untuk memberikan gabus tersebut pada mas andika & sandi karena selanjutnya giliran mereka, tapi di saat2 terakhir ternyata gabusnya sudah bocor dan terpaksa harus di hancurkan untuk jadi kapal-kapalan mainan..

Note : jadikanlah apapun yang ada di sekitar mu menjadi barang-barang yang berguna untuk dapat dimainkan, panci, wajan, dll bisa kalian gunakan asal berhati-hati saat menggunakan supaya tidak ketahuan nyokap di rumah.. hihihihihi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar