XX januari 1997
Lagi-lagi
gue gak tau tanggal berapa kejadian ini gue alami, yang pasti itu awal tahun,
hehehe
Awal
tahun di sekitar kompleks rumah gue di bangun sebuah swalayan yang sangat besar
sebut saja itu makro tetapi saat ini sudah berubah nama menjadi Lotte mart gitu
deh, gue sendiri gak tau knapa berubah nama,, hahaha ok balik lagi ke cerita
gue, di dekat tempat proyek pembangunan supermarket tersebut banyak sekali Gabus
berukuran besar yang di buang, hehehe bagi teman2 gue semua benda yang ada di
dekat mereka bisa disulap menjadi mainan-mainan ajaib yang mengancam nyawa..
seperti halnya petasan di cerita gue sebelumnya, kali ini muncul kembali ide
gila yang gak kalah ekstrimnya dari sekedar bermain petasan, kita menjadikan
gabus tersebut sebagai kapal, tapi bukan kapal2an ya, melainkan kami sendiri
yang naik di dalam gabusnya, kebetulan di dekat kompleks rumah gue memang ada
sungainya ya walaupun gak sebesar sungai nil di afrika sih, tapi kalau musim
hujan airnya lumayan deras. Kami mulai start meluncur dari tempat yang agak
tinggi, kesempatan pertama untuk mencoba tentu saja teman gue yang namanya mas
kadek rana sebagai penemu gabus bertuah, karena takut mas kadek rana pun
mengajak mas eko untuk terjun bersama,, dengan gagahnya mereka meluncur bersama
gabus tersebut, saat itu gue melihat mereka seperti anak kucing yang dibuang ke
sungai dengan wadah kardus, tibalah giliran yang kedua yaitu gue bersama adik
mas eko yang namanya riko, gue bener-bener takut saat itu tapi apa daya karena
gue masih kecil waktu itu cumin dibujuk pakai permen aja gue mau menantang
maut,, ternyata harga diri gue murah juga ya… hihihi diatas gabus gue
teriak-tiriak rasanya seperti naik arung jeram tapi bedanya ini tanpa pelampung
keselamatan dan yang ada cuman 2 orang anak aneh yaitu gue sama mas riko,, (
maaf2 mas ane ngomongin ente,, jangan kutuk ane jadi pelampung ya.. hehehe) gue
sempat berpikir kalau gue jatuh dari gabus ini udah pasti gue bakal langsung
hanyut nih terbawa arus sungai & mayat gue pasti ngambang di bendungan…
arrrrrrgggggghhhh tidak gue pingin pulang teriak gue dalam hati.. setelah
sampai di ujung tepatnya di bawah jembatan kayu kamipun beranjak naik dari
kapal gabus, dan menuju keatas lagi untuk memberikan gabus tersebut pada mas
andika & sandi karena selanjutnya giliran mereka, tapi di saat2 terakhir
ternyata gabusnya sudah bocor dan terpaksa harus di hancurkan untuk jadi
kapal-kapalan mainan..
Note : jadikanlah apapun yang ada di
sekitar mu menjadi barang-barang yang berguna untuk dapat dimainkan, panci,
wajan, dll bisa kalian gunakan asal berhati-hati saat menggunakan supaya tidak
ketahuan nyokap di rumah.. hihihihihi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar